Pasca Vatikan II, Gereja Katolik di Indonesia nampaknya bertameng inkulturasi TERJEBAK ke dalam arus liberalisasi liturgi yang kebablasan, ngawur, unsur-unsur yang sifatnya profan, malah mistis - takhyul dimasukkan ke dalam misa. Lagu-lagu yang gila-gilaan dan tidak bersumber dari tradisi musik Gereja bisa dinyanyikan di dalam liturgi, comot sana comot sini. Lalu ada tari-tarian yang aneh aneh nyeleneh bisa ditampilkan. Putri altar dengan tampilan buruk dan amat tidak liturgis.
Gregorian mendekati kepunahan.
Imam-imam dah ga bisa bahasa latin, dan sedikit sekali punya pengalaman pernah mempersembahkan misa dalam bahasa latin (gawat deh!!)
Rabu, 09 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar